Pahala Puasa Ramadhan
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan alasannya dogma dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah kemudian akan diampuni. " (HR. Ibnu Majah)
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَقَامَهُ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa berpuasa dan shalat malam (tarawih) di bulan Ramadhan alasannya dogma dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah kemudian akan diampuni. " (HR. Ibnu Majah)
شَهْرٌ كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“(Ramadhan) ialah bulan yang Allah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa, dan saya sunnahkan shalat (tarawih) di malam harinya. Barangsiapa berpuasa di siang harinya dan berdiri (shalat tarawih) di malam harinya alasannya dogma dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya akan keluar ibarat pada hari dilahirkan oleh ibunya. " (HR. Ibnu Majah)
إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَنَادَى مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلّٰهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذٰلِكَ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ
"Jika datang permulaan malam (tanggal 1) bulan Ramadhan, maka setan-setan dan pemimpin-pemimpinnya dibelenggu (dirantai), pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada satu pun yang dibuka. Pintu-pintu nirwana dibuka dan tidak ada satu pun yang ditutup. Kemudian, ada penyeru yang berseru, ‘Hai orang yang mencari kebaikan, berlomba-lombalah. Hai orang yang mencari keburukan, berhentilah. Karena bahu-membahu Allah akan membebaskan orang-orang dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam (bulan Ramadhan)’." (HR. Ibnu Majah)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَبَّكُمْ يَقُوْلُ كُلُّ حَسَنَةٍ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَالصَّوْمُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ الصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ وَلَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Rabb kalian berfirman: ‘Setiap kebaikan diberi pahala sebanyak sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, sedangkan puasa diperuntukkan untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberi pahala puasanya (tanpa batasan jumlah pahala)’. Puasa merupakan benteng dari api neraka, dan bacin verbal orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada wangi misik (minyak wangi).” (HR. Tirmidzi)
نَوْمُ الصَّائِمُ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاءُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
“Tidurnya orang yang berpuasa bernilai ibadah, diamnya dinilai membaca tasbih, amal ibadahnya dilipat gandakan, do’anya dikabulkan dan dosanya diampuni.” (HR. Baihaqi)
Wallahu A’lam
Oleh : Saifurroyya
Sumber : Lidwa Pustaka
Baca Juga :
Cara Niat Puasa Ramadhan
Cara Niat Puasa Menurut 4 Madzhab
Comments
Post a Comment