Kekhawatiran Rasulullah Di Selesai Zaman



إِنَّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ بَعْدِيْ مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتِهَا

Sesungguhnnya di antara yang saya khawatirkan atas kau sekalian sepeninggalku nanti yaitu terbukanya lebar-lebar kemewahan dan keindahan dunia.” (HR. Muslim)

إِنِّي فَرَطُكُمْ وَأَنَا شَهِيْدٌ عَلَيْكُمْ وَإِنِّي وَاللهِ لَأَنْظُرُ إِلَى حَوْضِي الْآنَ وَإِنِّيْ قَدْ أُعْطِيْتُ مَفَاتِيْحَ خَزَائِنِ الْأَرْضِ أَوْ مَفَاتِيْحَ الْأَرْضِ وَإِنِّيْ وَاللهِ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوْا بَعْدِيْ وَلٰكِنِّيْ أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تَنَافَسُوْا فِيْهَا

"Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan saya menjadi saksi atas kalian, dan Demi Allah, saya sungguh telah melihat telagaku sekarang, dan saya diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun yang justru saya khawatirkan atas kalian yaitu kalian bersaing terhadap kekayaan-kekayaan bumi." (HR. Bukhari)

أَبْشِرُوْا وَأَمِّلُوْا مَا يَسُرُّكُمْ فَوَاللهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلٰكِنِّي أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

"Berilah kabar bangga dan carilah apa yang sanggup menciptakan kalian gembira. Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang saya khawatirkan terhadap diri kalian, akan tetapi yang saya khawatirkan terhadap diri kalian yaitu dibentangkannya kemewahan dunia pada diri kalian sebagaimana dibentangkannya kepada orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian saling berlomba untuk mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba, sehingga harta dunia tersebut akan membinasakan kalian sebagaimana keluasan dunia membinasakan mereka." (HR. Ibnu Majah)

لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمُ الْمَالُ فَيَفِيْضُ

"Tidak akan terjadi hari selesai zaman kecuali sehabis dicabutnya ilmu (wafatnya para ulama), banyak terjadi gempa (bencana), waktu berjalan dengan cepat, timbul banyak sekali macam fitnah, maraknya al-haraj (yaitu pembunuhan) dan harta melimpah ruah kepada kalian." (HR. Bukhari)



لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَفِيْضَ الْمَالُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ قَالُوْا وَمَا الْهَرْجُ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ اَلْقَتْلُ اَلْقَتْلُ اَلْقَتْلُ ثَلَاثًا

"Tidak akan terjadi hari selesai zaman hingga harta benda melimpah ruah, munculnya banyak sekali macam fitnah dan maraknya kekacauan." Para sahabat bertanya, "Apakah yang dimaksud dengan kekacauan itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Peperangan, peperangan, peperangan." Beliau mengucapkan sebanyak tiga kali.” (HR. Ibnu Majah)

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ أَيَّامًا يُرْفَعُ فِيْهَا الْعِلْمُ وَيَنْزِلُ فِيْهَا الْجَهْلُ وَيَكْثُرُ فِيْهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ

"Sesungguhnya sebelum mendekati hari selesai zaman ada beberapa hari yang didalamnya ilmu dihilangkan (wafatnya para ulama), kebodohan (agama) merajalela, dan banyaknya al-harj (al-harj yaitu pembunuhan)." (HR. Muslim)

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ يَوْمٌ لَا يَدْرِي الْقَاتِلُ فِيْمَ قَتَلَ وَلَا الْمَقْتُوْلُ فِيْمَ قُتِلَ

"Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, dunia tidak akan lenyap hingga suatu masa mendatangi insan dimana orang yang membunuh tidak mengerti alasannya yaitu alasan apa ia membunuh dan orang yang terbunuh juga tidak mengerti atas dasar apa ia dibunuh." (HR. Muslim)

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لَهَرْجًا قَالَ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الْهَرْجُ قَالَ الْقَتْلُ فَقَالَ بَعْضُ الْمُسْلِمِيْنَ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّا نَقْتُلُ الْآنَ فِي الْعَامِ الْوَاحِدِ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ كَذَا وَكَذَا فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ بِقَتْلِ الْمُشْرِكِيْنَ وَلٰكِنْ يَقْتُلُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا حَتَّى يَقْتُلَ الرَّجُلُ جَارَهُ وَابْنَ عَمِّهِ وَذَا قَرَابَتِهِ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَعَنَا عُقُوْلُنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُنْزَعُ عُقُوْلُ أَكْثَرِ ذَلِكَ الزَّمَانِ وَيَخْلُفُ لَهُ هَبَاءٌ مِنَ النَّاسِ لَا عُقُوْلَ لَهُمْ

"Sesungguhnya di antara (tanda-tanda) hari Kiamat yaitu terjadinya kekacauan." Abu Musa berkata, saya bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan kekacauan?" dia menjawab: "Pembunuhan." Sebagian kaum muslimin kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah, dalam satu tahun ini kami telah membunuh kaum musyrikin begini dan begini." Maka Rasulullah saw. bersabda: "Bukannya membunuh kaum musyrikin, akan tetapi kalianlah yang akan saling bunuh sesama kalian, sehingga seseorang membunuh tetangganya, anak pamannya, dan kerabat dekatnya sendiri." Sebagian yang lain kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah, meskipun ketika itu para ulama masih bersama kami!” Rasulullah saw. menjawab: "Tidak, para ulama akan diwafatkan kemudian diganti dengan orang-orang yang hina dan bodoh." (HR. Ibnu Majah)

Wallahu A’lam

Oleh : Saifurroyya
Sumber : Lidwa Pustaka

Comments

Popular posts from this blog

Kyai Ageng Haji Muhammad Ulinnuha Arwani

Pesan Hikmah

Pesan Kh. Arwani Amin (Mbah Arwani Kudus)