Sejarah Valentine Dan Aturan Merayakannya



Berbicara wacana hari valentine, rasanya tidak afdhol bila kita tidak tahu sejarah lahirnya. Hari valentine atau valentine’s day ialah hari kasih sayang yang muncul pertama kali pada era ke-14 di lingkungan gereja Nasrani Inggris tepatnya pada tanggal 14 Februari. Pada hari itu di lingkungan masyarakat Nasrani biasa saling tukar kartu ucapan, hadiah ataupun sesuatu yang bernuansa kasih sayang untuk pacar ataupun kekasih. Jadi, hari valentine berasal dari tradisi kaum Nasrani yang sudah menyebar di banyak sekali negara termasuk Indonesia.


Dalam Islam, ibarat tradisi kaum Nasrani maupun Yahudi sangat diharamkan. Lebih-lebih tradisi itu bekerjasama dengan membagi kasih sayang dengan pacar ataupun kekasih yang pada hakikatnya belum sah secara aturan Islam. Islam menganjurkan perilaku kasih sayang kepada setiap orang, namun bukan berarti menggandakan kebiasaan yang dilakukan oleh mereka. Islam ialah agama kasih sayang, akan tetapi bukan berarti kasih sayang tersebut bekerjasama dengan apa yang disebut romantisme saja. Kasih sayang dalam Islam mencakup banyak sekali lini kehidupan. Dari mulai hal-hal yang bersifat duniawi maupun yang bersifat ukhrawi. Hal ini tidak lain alasannya ialah Islam ialah agama yang Rahmatan lil ‘Alamin.

Rasulullah saw. sangat mengecam orang Islam yang ibarat kebiasaan kaum Nasrani dan Yahudi. Lebih-lebih bila bekerjasama dengan akhlak atau kebiasaan yang bertentangan dengan aliran Islam. Bahkan Rasulullah saw. sudah memperingatkan umatnya untuk senantiasa berhati-hati dalam mengarungi kehidupan terutama berkenaan dengan tradisi orang-orang non-Islam. Mudah-mudahan, Allah swt. selalu membimbing kita dalam mengarungi kehidupan di kiamat ini yang penuh dengan godaan dan rayuan dari kemewahan dunia yang hanya sementara ini. Amin Ya Robbal ‘Alamin…

قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوْهُمْ قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

Rasulullah saw. bersabda: "Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun kalian niscaya akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab: "Siapa lagi bila bukan mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوْا بِالْيَهُوْدِ وَلَا بِالنَّصَارَى

"Bukan termasuk golonganku orang yang tasyabbuh (menyerupai atau mengikuti) dengan selain kami, janganlah kalian tasyabbuh dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nashrani” (HR. Tirmidzi)

Wallahu A’lam


al-Faqier Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
13-02-15, Kaliwungu Kota Santri


Kunjungi :

Comments

Popular posts from this blog

Kyai Ageng Haji Muhammad Ulinnuha Arwani

Pesan Hikmah

Pesan Kh. Arwani Amin (Mbah Arwani Kudus)